Harga Jadi Perawanan lagi…
Sementara tepat di depan mereka, dua orang dokter spesialis nampak menggebu menjelaskan sebuah metode baru yang sepertinya tak lazim. Laser vagina. Salah satu dokter itu aku kenal. Namanya dr. Ova Emilia, SpOG, M.MEd, Ph.D ia ahli Obstetrics and Gynecology di fakultas kedokteran UGM Yogyakarta.
Perempuan itu biasa disapa Ova. Anda tau ia ahli apa? Meremajakan vagina. Peremajaan vagina adalah sebuah metode untuk membuat vagina anda menjadi lebih kencang, lentur dan memiliki bentuk seperti saat anda masih muda atau perawan dulu. Istilah memang aneh, peremajaan vagina. Tapi begitulah kenyatannya.
“Aku masih penasaran lho dengan metode ini. Bagaimana bisa vagina di permak”Kata Bona mengagetkan lamunaku.
“Kau degarkan saja penjelasan dr Ova itu. Ia ahlinya dalam hal ini”ingatku sambil mataku tak lepas menatap vagina-vagina yang ada di gambar proyektor itu.
Ini adalah seminar tentang Metode Laser Vagina Rejuvenation (LVR) atau istilahnya peremajaan vagina. Metode ini lebih kepada upaya lain mengembalikan keutuhan vagina seperti pada sebelumnya. Pada wanita usia 35 tahun keatas, konon, otot perineum pada vagina kebanyakan wanita mengendur. Sebabnya, bisa dikarenakan melahirkan maupun kurangnya melatih otot vagina dengan senam kagel.
Jika sudah demikian, bentuknya akan berubah. Vagina mengendur, atau istilahnya “menggelambir”. Diameter vagina interna dan eksterna membesar, otot perineum melemah yang berimplikasi pada kenikmatan saat melakukan hubungan seksual.
“Emang bentuk mempengaruhi kenikmatan bercinta apa?”bisik Bona
“Tauk.. kawin aja belum. hmm. Tapi mungkin iya, tapi bisa saja tidak sama sekali. Tergantung pikiran kita bukan”jawabku sekenanya.
Mulai mengganggu saja si Bona ini, pikirku
Mungkin kenikmatan bercinta atau ML sebenarnya bisa dikarenakan beberapa faktor. menurutku, kenikmatan bercinta bukan hanya disebabkan oleh vagina yang “menggelambir” itu. Mungkin bentuk memang mempengaruhi sensasi, namun tetap saja, ujung-ujungnya kepuasan itu akan muncul juga. Bukannya saat kliamaks setiap lelaki juga akan merasakan hal yang sama?
Metode yang dikenalkan oleh dr Ova ini mungkin hanya sebagian kecil upaya dari perempuan untuk ingin terlihat lebih perfect. Begitulah perempuan, ingin terlihat lebih di mata lelaki, menjadi sebuah kepuasan tersendiri. Kini tak hanya wajah saja yang mereka poles dengan bermacam kosmetik. Bagian “dalam” pun seolah tak luput dari perhatian perempuan agar terlihat semakin mempesona dan sempurna.
LVR, dari penjelasan Ova, adalah cara terbaru dalam operasi mengencangkan otot perineum atau labia yang mengendur. Caranya, vagina di laser dengan alat khusus seperti operasi kecil. Konon dengan menggunakan laser, pendarahan dapat diminimalisir. Lagi pula, tak butuh banyak waktu untuk operasi dengan metode laser ini. Sejam, vagina anda akan menjadi lebih kencang, dan anda akan “perawan lagi”
“Hebatnya lagi, LVR ini tanpa efek samping lho”jelas dr Ova.
Sebenarnya banyak cara yang bisa dilakukan baik secara tradisional maupun modern, kalau memang perempuan itu merindukan memiliki kelamin yang indah. Giat senam kegel, atau minum jamu-jamuan agar lebi rapet misalnya itu sama saja bisa. Nah, metode LVR yang di temukan di LVR Institute Los Angeles ini sebenarnya berfungsi sama. Hanya saja metode ini dikemas secara lebih modern dan mempersingkat untuk memperlihatkan hasil yang nyata.
“Katanya dengan metode ini kaum perempuan bisa nampak seperti perawan lagi lho. Lebih kencang dan mantab”Godaku.
Seminar yang dihadiri banyak mahasiswi Jogja itu sebenarnya menarik. Tapi bagiku, seminar ini layaknya sales yang mengobral kosmetik belaka. Dan asal tau saja, selalu saja banyak perempuan yang tertarik dengan demo-demo kecantikan.
Asal tau saja, untuk membuat vagina nampak “muda” dan layaknya menjadi perawan lagi, dibutuhkan modal yang cukup besar. Sekali operasi, pasien dikenai tarif Rp5 juta. Uang lima juta hanya untuk operasi Vagina? coba bayangkan?
Aku jadi teringat kala berbincang dengan beberapa kawan usai sebuah peliputan di daerah Prambanan, tempo lalu. Entah kenapa tiba-tiba saja metode LVR ini muncul dalam perbincangan kami. Sore usai hujan, ditemani teh hangat dan segepok mendoan bakar, perbincangan tentang vagina pun semburat begitu saja
“Lima juta untuk operasi kelamin, terlalu naif” Kata Sahlul sambil menyeruput teh hangat.
Sahlul ini kawan saya. Dia jurnalis di sebuah majalah remaja terbitan Jogja.
“Kau harus tau sof, operasi kelamin itu tetap saja tak akan menambah sensasi jika itu kamu lakukan bersama dengan istrimu”
“Maksudnya” tanyaku tak mengerti
“Kau pikir duit lima juta dikit dan malah kau relakan untuk sesuatu yang tak perlu,”
“Kalau aku mah mending buat beli perawan daripada menjadikan istri sendiri perawan. toh sensainya jauh lebih dahsyat,” kekehnya
Bagamaina dengan anda? Lima juta untuk operasi, atau untuk hal lain?