Meski berukuran jumbo, secara medis, kondisi bayi dalam keadaan sehat seperti bayi normal lain. Namun sang ibu hingga kini masih dirawat intensif di rumah sakit untuk masa pemulihan pascaoperasi.
Menurut Edi Marimo, pada saat usia kehamilan istrinya memasuki 24 hingga 28 pekan, hasil USG dokter justru menunjukkan janin minus bobot dan ukuran. Sehingga ketika itu dokter menyarankan agar istrinya mengkonsumsi tambahan gizi yang cukup.
Sri Wahyuni mengungkapkan, meski tak mengkonsumsi makanan berlebih, berat badan dirinya menjelang kelahiran terus bertambah hingga mencapai 117 kilogram. Padahal di saat normal, berat badannya hanya 40 hingga 50 kilogram.
Bayi raksasa itu berada dalam kandungan Sri Wahyuni selama 41 pekan. Ini berbeda dengan bayi normal yang biasa hanya 35 hingga 40 pekan di dalam kandungan. Menurut analisa dokter kandungan Heru Setiawan, SpOG, kelainan bobot dan ukuran bayi bisa disebabkan beberapa kemungkinan, di antaranya kelainan genetika atau kelainan hormon.
Saat ini sang bayi dan ibu masih berada di bawah pengawasan tim medis Rumah Sakit Ibu dan Anak Anugerah Kota Pekalongan. Diperkirakan, bayi dari Kota Batik ini