ilustrasi
Surat tersebut berisi kisah pilu sejuta Tenaga Kerja Wanita (TKW) yang bekerja di Hongkong. Bahkan beberapa surat yang ditulis oleh pendulang devisa itu sebelum akhirnya bunuh diri.
Pilu kisah TKW itu hingga Prapti, aktivis yang membaca surat tersebut menintikkan air mata. Surat yang ditulis oleh Rosminah (27) TKW Hongkong asal Kediri, Jawa Timur.
Dalam surat itu, Rosminah menuturkan kepergiannya ke Hongkong karena terpaksa demi menopang ekonomi keluarga. Rosminah berkerja sebagai pembantu yang mengurus 5 ekor anjing herder milik majikannya di Kawasan Tai Po.
Kala itu Anjing milik majikannya tiba-tiba sakit. Tanpa alasan yang jelas, Rosminah dituduh sebagai penyebab sakitnya anjing-anjing itu. Rosminah pun diberi hukuman. Selain tidak diberi makan selama tiga hari, ibu satu anak inipun dipukul dan ditendang.
"Saking laparnya perut saya karena tidak makan tiga hari, saya terpaksa makan makanan Anjing hanya untuk pengganjal perut saya, Pak Presiden," kata Prapti membacakan surat tersebut yang ditujukan untuk Presiden RI, Sabtu (30/4/2011).
Rupanya siksaan yang dijalaninya tak cukup sampai di situ. Bahkan, Rosminah pun patah arang karena keluhannya tidak didengar. Sementara tempat kerjanya yang jauh dari perkotaan. Hingga akhirnya, Rosminah mengakhiri hidupnya.
Media Hongkong, Aplle Daily merilis, Rosminah bunuh diri dengan cara mengiris pergelangan tangannya di Kawasan Tai Po, Hongkong. Di tangan korban ditemukan surat yang dijadikan barang bukti. Sedangkan jasadnya dibawa ke Queen Elisabeth Hospital.
Aksi yang digelar di depan Gedung Negara Grahadi cukup menyita perhatian sejumlah pengguna jalan yang melintas di Jalan Gubenur Suryo itu. Mereka bernampilan dengan Kepala dibalut perban berlumuran darah kemudian mulut dibungkam. Aksi itu untuk memperingati Hari Buruh se-Dunia yang jatuh pada 1 Mei atau yang dikenal May Day.