Semua ada waktunya, ada porsinya, ada prosesnya, secara seimbang sesuai kodrat dan hukum-hukum alam yang telah tertetapkan. Keseimbangan adalah penting dan fundamental dalam segala aspek kehidupan , jika keseimbangan diabaikan manusia, maka hukum alam dan Tuhan yang akan berbicara.
Berikut sekedar opini ringan rasa humor, dan semoga enak dibaca, syukur bisa menginspirasi....
1. Kapan maennya
Alkisah dua muda mudi, sadin dan inem lagi di mabuk asmara, tergoda untuk melakukan ML.
Dan berikut gaya mereka dengan pantun2an dulu sebelum ML
Sadin: "sop sayur sop kacang, meking lop yuk yang."
Inem: "buah duren di kebun kacang, bawa durex ga. yang?"
Sadin: "buah delima buah duren, dua lima lebih keren."
Inem: " bawa kaca takut pecah, pake sutra pasti lebih aaahhhhhhhhh..."
Sadin: " buah durian buah lengkeng, ga usa pake skalian deh neng."
Inem : "mau ngemil buah kedondong, kalo hamil gimana dong?"
Sadin: "jangan ngemil buah kedondong, kalo hamil ya.... kutinggal pergi donk."
Inem: "buah duku buah langsat, kamu memang bangsat..!!!!"
Sadin: "Makan bolu, nikmat rasannya, ngomong mulu, kapan maennyaaa??"
sumber:kapan mainnya
2. Keseimbangan berpikir, bertindak, berbicara
Ngomong melulu kapan mainnya...
Diskusi melulu kapan actionnya...
Action melulu kapan ngobrolnya...
Ngobrol melulu kapan mikirnya..
Mikir melulu kapan bertindaknya....
Bertindak melulu kapan mengevaluasinya...
Mengevaluasi melulu kapan menerapkannya...
Bertindak atau menerapkan sesuatu emang ga pake mikir dan merencanakan dengan matang....
Mikir dan merencanakan melulu, kapan anunya..? ......kembali ke siklus awal... ,Jawabanya ada dikepala orang dewasa
3.Misi dan Visi Global Hidup
Lalu kapan sesuatu itu akan terjadi ?, mungkin sebentar lagi, besok, atau lusa, tapi apakah pasti bisa terjadi, dan bahwa umur kita akan sampai pada masa itu? , belum pasti...
Lalu apa sesuatu yang pasti terjadi? , Kematian, mungkin sebentar lagi, besok, lusa,...dan itu pasti terjadi..
Idealnya, sebagai ekspresi sikap hidup yang positif dan dinamis, kita memang perlu mengupayakan secara maksimal pada suatu tujuan meskipun itu sifatnya belum pasti, tapi hendaknya tidak mengabaikan persiapan untuk menyambut sesuatu yang pasti (Kematian).
Mengingatkan pada hal kematian tidak mesti berarti suatu sugesti negatif yang berkonotasi pada sifat pesimis, pasif, atau putus asa (faktanya pun banyak orang yg tak bisa memegang semangat sampai akhir misi), tapi bisa sebagai sugesti positif dan dinamis agar mengisi hidup ini dengan hal-hal yang lebih bermanfaatlahir-bathin, dunia-akhirat.
Lalu kapan matinya? silahkan tanyakan langsung kepadaNYA
Jadi punya ide untuk melakukan sesuatu? (mudah-mudahan bukan untuk mati)