Tahun 2012 Menara Tertinggi Di Dunia ada Di Indonesia Sumber






Indonesia
sudah semakin berbenah dengan ditandai pembangunan Menara Jakarta
setinggi 558 meter di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat dan akan
dilanjutkan tahun ini. Bahkan pembuatan pondasinya telah selesai dan
kini menginjak pembangunan pada tahapan berikutnya. Sebelumnya,
pembangunan Menara Jakarta sempat terhenti akibat krisis ekonomi tahun
1998. Pembangunan Menara Jakarta yang menelan anggaran Rp 3 triliun ini
ditargetkan rampung 2012 mendatang.




Gubernur
DKI Jakarta Fauzi Bowo yang belum lama ini meninjau pembangunan menara
itu mengatakan, saat ini pihak developer tengah melanjutkan
pembangunan tahapan selanjutnya. Hanya saja memang ada perijinan yang
harus disesuaikan. Sebab, ada perubahan-perubahan tata letak yang tidak
sesuai lagi dengan perencanaan yang baru. Karena pembuatan tata letak
belum dilakukan, dia mengimbau agar perizinannya disesuaikan dengan
tata letak yang baru.


“Ada
perubahan-perubahan tata letaknya, tapi itu belum dibuat. Nah saya
bilang itu perlu penyesuaian karena konsepnya telah berbeda dari awal.
Saya kira izinnya perlu disesuaikan,”
ujar Fauzi Bowo, Jumat (6/2).


Kenapa
gubernur mendesak developer segera menyelesaikan masalah perizinan
karena memang untuk saat ini pembangunan Menara Jakarta itu sangat
penting untuk Kota Jakarta. Sehingga ke depan Jakarta atau bahkan
Indonesia akan memiliki menara permanen seperti di Seoul, Shanghai,
Toronto, Paris. Dengan begitu, diharapkan dapat membantu meminimalisir
tumbuhnya hutan menara di Jakarta.


Tentunya,
untuk memenuhi kebutuhan transmisinya harus didukung dengan pembuatan
jaringan fiber optik di seluruh kota Jakarta. Jika pembangunan Menara
Jakarta itu tuntas, ke depan diharapkan kesemrawutan soal banyaknya
menara seluler yang dikritik warga dapat dikurangi. Setidaknya
kabel-kabel akan berkurang karena diganti dengan jaringan fiber optik.




Menara
Jakarta setinggi 558 meter ini nantinya akan mengalahkan Oriental
Pearl Tower, Shanghai, setinggi 460 meter, KL Tower di Malaysia 421
meter, dan CN Tower di Kanada setinggi 533 meter. Dan tak kalah
penting, Menara Jakarta akan dijadikan sebagai pusat jaringan
telekomonikasi dan multimedia dengan data center dan disaster recovery
center. “Menara Jakarta akan dijadikan sebagai traffic control dan pusat jaringan fiber optik di Jakarta,” ungkap Fauzi Bowo.


Memang
benar. Menara Jakarta akan dijadikan pusat pusat menara-menara base
tranceiver station (BTS) agar Jakarta tidak menyerupai hutan menara.
Saat ini menara BTS diperkirakan mencapai 3.400 menara. Karena itu,
Pemprov DKI akan mengatur penempatan menara menjadi tiga pola
persebaran dan menjadikan Menara Jakarta di Kemayoran, Jakarta Pusat,
sebagai pusat menara BTS. Selain itu, setiap operator seluler dan
provider internet juga diwajibkan memakai jaringan kabel serat optik
(fiber optic network) untuk akses jaringan di dalam kota.


Menara
Jakarta sangat representatif untuk dijadikan pusat menara BTS di
Jakarta. Sebab, menara yang dibangun di atas lahan seluas 5,3 hektar
ini merupakan sebuah pengembangan terpadu yang terdiri atas menara
telekomunikasi dan penyiaran multifungsi, dengan ketinggian 558 meter.
Belum lagi, jaringan utilitasnya didukung berbagai fungsi properti
sehingga menjadi sebuah destination center.


Dengan
adanya sarana pendukung ini, maka manfaat umum yang bisa diberikan
antara lain bisa menjadi pendukung sistem telekomunikasi dan penyiaran
(antena di puncak menara sebagai shared facility) serta menjadi pusat
jaringan di bidang ICT (Information and Communication Technology) yang
dapat digunakan sebagai data center dan data disaster recovery center.
Sedangkan, manfaat lainnya yaitu bisa menjadi sarana pendukung fungsi
monitoring bagi TNI atau Polri (surveillance camera di puncak menara),
pusat kegiatan bisnis berkelas internasional (perkantoran, hotel,
multi-purpose hall, life-style center), sebagai daya tarik pariwisata
dan edutainment (observation deck, Indonesia Discovery, revolving
resto.), serta membuka lapangan kerja selama masa pembangunan dan masa
pengoperasian.


Sebelumnya,
Direktur Proyek Menara Jakarta, Roesdiman Soegiarso, membenarkan
keberadaan Menara Jakarta bisa membantu dan mendukung program Pemprov
DKI dalam menertibkan menara-menara BTS di ibukota. Selain itu, Menara
Jakarta bisa dijadikan sebagai pusat disaster management yaitu menjadi
pusat pengamanan data saat terjadi bencana alam seperti gempa atau
banjir bahkan kebakaran. “Menara ini bisa dipakai untuk
broadcasting televisi, dan Pemprov DKI bisa memanfaatkannya dan
mendukung program penertiban menara BTS,”
kata Roesdiman.




Pembangunan
menara yang menelan dana Rp 3 triliun ini ditargetkan selesai tahun
2012. Sedangkan, perkembangan pembangunan dari tahun 2004 hingga 2008
ini, terang Roesdiman, yaitu pekerjaan galian tanah dengan total volume
830.000 meter kubik, pekerjaan diaphragm-wall dengan keliling 936
meter dengan kedalaman -30 meter, pekerjaan ground-anchor mencapai
1.461 titik, dan pekerjaan pengecoran lantai kerja basement seluas area
53 hektar.


Sekadar diketahui, ide Menara Jakarta
berawal pada tahun 1994 oleh Mantan Presiden RI (Alm) Soeharto dengan
fungsi sebagai Menara Telekomunikasi dan Multimedia yang didukung
fasilitas lain seperti mal dan ikon nasional. Kepercayaan untuk
merealisasikan ide tersebut diberikan kepada Prajogo Pangestu, yang
selanjutnya mengajak beberapa pengusaha lain untuk bergabung dan
merealisasikan ide tersebut dengan membentuk PT Indocitra Grahabawana.
Pada tahun 1995, diadakan sayembara internasional disain Menara Jakarta.
ECADI (East China Architectural Design Institute) keluar sebagai
pemenang. Bahkan, ECADI juga diketahui telah berpengalaman mendisain
menara Oriental Pearl Tower di Shanghai.


Setelah
mendapat disain menara yang diinginkan, tahun 1996 PT Telkom, PT
Indosat dan TVRI bergabung dan membentuk badan baru yaitu PT Menara
Jakarta. Kemudian peresmian pembangunan proyek Menara Jakarta dilakukan
pada 12 Agustus 1997 oleh Mensesneg RI, Moerdiono. Di tahun 1998,
pekerjaan terhenti total akibat krisis moneter. Pada tahun 2004,
dibentuk PT Prasada Japa Pamudja dan pembangunan Menara Jakarta
dilanjutkan kembali secara resmi dibuka pada 15 April oleh Mensesneg RI
Bambang Kesowo bersama Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso. Keren ya kalau
menaranya tertinggi di dunia, siapa tahu bisa jadi salah satu keajaiban
dunia yang baru!


 
Klik di Bawah Untuk Bersedekah







Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Design Blog, Make Online Money, Edited By Super Berita