Foto mesra Mia dan Bripka Ahmad Dermawan |
Sehari sebelumnya, Rabu (1/2) dinihari, Briptu Dewi digerebek bersama seniornya, Bripka Cokro Pronolo Sitorus di Jalan Medan Area Selatan Gang Kebangsaan, Kecamatan Medan Area. Padahal Briptu Dewi masih memiliki suami yang juga polisi.
Nah, Bripka Ahmad Dermawan, diadukan perempuan berumur 19 tahun. Sebut saja namanya Mia. Ditemani 3 anggota keluarganya, Mia mengaku sudah disetubuhi Dermawan (sapaan akrab Bripka Ahmad Dermawan) sekitar 500 kali. Makjang!
Beber Mia, mereka berkenalan Mei 2011 lalu. Itupun berawal dari teman. Ya, Mia dikenalkan temannya ke Dermawan. Dari situ, mereka saling bertukar nomor ponsel. Akhirnya keduanya sering berkomunikasi dan Mia mengakui mereka akhirnya jadian.
Tepat pada 14 Mei 2011, ujar Mia, dia diajak Dermawan ke Hotel Lonari di Jalan Jamin Ginting. Di sanalah aksi persetubuhan itu terjadi pertama kali. “Pertamanya di Hotel Lonari, dia paksa aku. Sudah aku bilang lagi haid, tapi terus dipaksanya,” jelas cewek berkulit putih itu.
Mia sendiri akhirnya bercerita pada keluarganya, dia sedang berpacaran dengan polisi. Kebetulan, Mia memang tinggal bersama kerabatnya. Ibunya merantau ke Malaysia, sementara ayahnya sudah tiada. Mia sendiri mengaku lahir di Malaysia. Dia sebenarnya sudah dilarang keluarganya untuk berhubungan dengan Dermawan. Keberatan keluarga, jelas Mia, akhirnya disampaikan ke Dermawan.
“Keluarga aku nggak setuju, tapi dia bawa aku lari,” sambungnya lagi. Cewek bertubuh sintal itu kemudian ditempatkan Dermawan di sebuah kos-kosan di di Jalan Gatot Subroto, tepatnya depan Yayasan Panca Budi. “Semenjak kos itu, kami sering berhubungan,” katanya. “Banyak lah bang, berkali-kali. Karena tiap hari berhubungan, 500 kali ada,” ucap cewek berambut ikal tersebut.
Diakui Mia, Dermawan bukan pria pertama yang menidurinya. “Keperawananku udah diambil duluan sama pacar aku. Dia udah meninggal. Dia kerja sebagai manajer keuangan dulu, orang Jambi,” cetusnya.
Mia sendiri sering menolak bersetubuh. Tapi akhirnya dituruti juga. “Kalau nggak dikasih diancamnya pake pisau,” ucapnya. Tak sampai disitu, Bunga juga mengaku kerap pindah-pindah kos, yakni ke Jalan Kapten Muslim tepatnya depan Plaza Millenium. “Pertama kali di Hotel Lonari itu, selebihnya di kos-kosan. Kadang nembak luar, kadang nembak dalam. Tapi lebih sering nembak luar,” ucap cewek berparas manis itu lagi.
Kenapa tidak menikah saja dengan Dermawan? Cewek tamatan SMA itu mengaku pernah diajak Dermawan menikah, tapi ditolaknya. “Dia pengen punya anak dari aku, tapi aku nggak mau. Karena sejarahnya, polisi banyak tipu-tipunya, sudah punya anak satu nanti ditinggalnya pula. Nggak laku lagi jadinya. Dia juga udah punya istri,” katanya.
Mia sebenarnya tak berniat melaporkan Dermawan andai polisi itu tak menghindarinya. Ya, Mia sebenarnya kesal karena Dermawan tak lagi menemuinya sejak 30 Januari lalu. Hp-nya juga sudah tidak aktif. Dicari ke Polresta Medan juga tidak pernah ada di sana. Parahnya, jelas Mia, sepeda motor Mio miliknya dibawa Dermawan dan sampai saat ini tidak diketahui keberadaannya. Itulah yang memicu Mia melaporkan pencabulannya.
“Sudah kucari-cari, ditempat kerja dia. Katanya mulai tanggal 30 Januari itu nggak masuk, ke tempat kawan-kawannya juga nggak ada. Hp-nya nggak aktif, kereta aku dibawanya kabur. Makanya aku buat laporan ke sini,” bebernya.
Sementara itu, Kasat Narkoba Polresta Medan, Kompol Juli Agung Pramono SH Sik terkesan enggan mengakui Bripka AD sebagai anggotanya. “Memang ada anggota saya yang bernama Bripka Ahmad Dermawan. Tapi saya belum tau pasti apakah dia yang dilapor ke Propam Poldasu itu, karena saya belum melihat orangnya ataupun fotonya. Kalau memang dia bersalah, biar saja Propam yang memprosesnya,” tandas mantan Kapolsek Sunggal tersebut. Dermawan sendiri lama bertugas di Polsek Sunggal sebagai tugas luar (tekab). [posmetro-medan.com]